Juangrakyat.com, Surabaya. PW GP Ansor Jawa Timur menyoroti sinergi Asta Cita Pemerintahan Prabowo Soebianto dengan Nawa Bhakti Satya Pemerintah Provinsi Jawa Timur menuju Gerbang Baru Nusantara. Pola komunikasi Pemprov Jatim yang langsung melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat menjadi energi positif.
Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan PW GP Ansor Jawa Timur, Fahrul Muzaqqi, mengatakan gerak cepat Pemprov Jatim patut diapresiasi. Langkah tersebut merupakan potensi yang sangat baik dari Jatim untuk menguatkan sinergitas pembangunan dengan kebijakan di Pemerintah Pusat.

Ungkap Fahrul, ada beberapa hal yang disoroti oleh GP Ansor Jawa Timur di usia 100 hari kerja Pemerintah Prabowo Soebianto dengan awal Pemprov Jatim pasca pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur. Pertama, Pemprov Jatim menjemput bola kebijakan pusat mengenai Sekolah Rakyat, Gubernur Khofifah Indar Parawansa langsung gerak cepat mengajukan 40 titik sekolah. Hal tersebut merupakan indikasi positif sebagai upaya penguatan ekonomi dari pemberdayaan manusia yang berangkat dari Pemerintah Pusat.
“Sebanyak 38 sekolah rakyat akan ditempatkan di tingkat kabupaten kota, dan 2 titik diminta langsung oleh Pemprov untuk difokuskan ke Kabupaten Jember maupun Kabupaten Malang yang tingkat kemiskinan cukup tinggi,” ujar Fahrul.
Kedua, GP Ansor Jatim menyambut baik program pusat mengenai ketahanan pangan yang sudah menjadi isu krusial saat ini. Ungkap Fahrul, ada hal yang prioritas dilakukan Pemerintah Pusat meliputi makan bergizi gratis (MBG), pembangunan lumbung pangan, pemberdayaan desa, Bumdesa dan pembentukan koperasi merah putih (KPM).
“Penting kita (Ansor Jatim) akan kawal, kita akan mensupport Pemprov untuk semakin menguatkan implementasi kebijakan tersebut. Jadi, tidak sampai nanti dalam perjalanannya muncul problem-problem baru,” ungkapnya.
Ketiga, program efisiensi negara, GP Ansor Jatim kata Fahrul, akan berkontribusi positif agar Pemerintah Pusat maupu Pemprov Jatim tidak merasa sendirian. Hal ini dikarenakan ada elemen masyarakat yang bahu membahu dalam mewujudkan program yang membawa kemanfaatan.
“Kami (Ansor Jatim) berharap pemerintah tidak satu-satunya menjadi ujung tombak, ujung tembak dan ujung tombok. Melainkan melibatkan masyarakat terutama GP Ansor Jatim,” beber kader yang juga sebagai Dosen Politik Universitas Airlangga ini. (red/*)