Juangrqkyat.com, Surabaya -Renovasi Gedung Negara Grahadi Pemprov Jawa Timur gerak cepat. Salah satu cagar budaya yang dibakar oleh perusuh pada aksi unjukrasa lalu. Api melalap bangunan yang kokoh di era Belanda tersebut.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan proses renovasi Gedung Negara Grahadi, Surabaya, akan segera dimulai. Upaya ini dilakukan setelah bangunan bersejarah peninggalan era kolonial tersebut mengalami kerusakan parah akibat aksi perusakan beberapa waktu lalu.
Khofifah menegaskan, pemulihan Grahadi tidak bisa dilakukan sembarangan. Karena itu, ia melibatkan delapan pemangku kepentingan, mulai dari sejarawan hingga pakar cagar budaya.
Ada informasi dari Kementerian PU, kemungkinan ada support budget. Tapi ini bukan soal dana semata, karena Grahadi adalah cagar budaya. Nilai sejarahnya jauh lebih besar dari angka rupiah,” ujarnya.
Khofifah mengaku hatinya perih menyaksikan kondisi Grahadi pasca-perusakan. Sejumlah kayu jati peninggalan Belanda yang menjadi penopang bangunan kini sebagian besar hangus terbakar.
“Kalau kita mencintai negeri ini, mestinya tidak akan merusak seperti itu. Kayu jati zaman Belanda itu usianya ratusan tahun, kualitasnya tidak mudah diganti. Sayangnya hampir semuanya hangus,” tuturnya dengan nada sedih.
“Saya Tidak Percaya Itu Ulah Warga Jawa Timur”
Khofifah menolak percaya bahwa aksi brutal tersebut dilakukan oleh warga Jawa Timur.
“Saya tidak meyakini yang tega merusak itu orang Jawa Timur. Saya percaya masyarakat Jatim itu baik. Mereka bisa orasi, bisa mengkritik, tapi tidak akan tega merusak cagar budaya,” tegasnya.
Gubernur Jatim itu juga mengingatkan, Grahadi selama ini menjadi titik aspirasi masyarakat. Hampir setiap Kamis, gedung yang berdiri megah di tepi Sungai Kalimas itu kerap digunakan untuk orasi damai.
“Silakan menyampaikan pendapat, mengkritik, berorasi. Itu hak demokratis. Tapi jangan merusak. Mari kita jaga Grahadi bersama-sama sebagai simbol sejarah sekaligus ruang aspirasi,” katanya. (Red/*)