Desak Prabowo !! Rieke Diah Pitaloka: #SikatMafiaPangan dan Tangkap Aktor Utama Importir Pangan

1 November 2024 / oleh juangrak / views 127
EOT_6668_waifu2x_photo_noise3_scale-991x564

Juangrakyat.com, Jakarta. Penangkapan Tom Lembong oleh Kejaksaan Agung diduga korupsi impor gula senila 400 Milyar yang menggegerkan tanah air menjadi sorotan semua kalangan, dan tak tertinggal para Anggota DPR RI di Senayan. Rieke Diah Pitaloka politisi PDI Perjuangan yang selalu memperjuangkan nasib rakyat kecil akhirnya bersuara.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI bersama BPKN dan KPPU, Rieke Diah Pitaloka menyampaikan sikap politiknya. Presiden Prabowo berkomitmen untuk mengusung kebijakan ketahanan pangan dan swasembada pangan akan membawa semangat baru atas bangkitnya sektot pangan di tanah air. Catatan Rieke saat disampaikan di Komisi VI ada tiga hal yang patut diperhatikan.

“Pertama, Kata Oneng panggilan akrabnya, semakin turunnya ketergantungan terhadap pangan impor. Dan impor hanya dilakukan oleh jenis pangan yang benar-benar tidak ada di dalam negeri,” ungkapnya.

Tambah Rieke, kedua, kebutuhan pangan bersumber dari produksi dalam negeri (self-supporting) yang berkualitas dan aman dengan meningkatnya produksi petani nasional. Ketiga, Meningkatnya daya beli masyarakat atas pangan tetap terjaga.

“Apa bisa Indonesia mencapai swasembada pangan? pasti bisa, dan syarat utamanya #SikatMafiaPangan,” tegasnya dikutip di akun Instagram pribadi Rieke Diah Pitaloka, Jumat (01/11/2024).

Rieke menyebut, dirinya menyakini Presiden Prabowo tidak akan berhenti pada Tom Lembong saja, namun mampu akan membidik aktor utama pangan impor. Dia menegaskan, dimulai kasus impor gula akan ditingkatkan penegakkan hukum terhadap kebijakan impor gula dalam 10 tahun terakhir.

Selain mendesak penegakkan hukum, dalam unggahan medsosnya, Rieke juga memaparkan deretan Menteri pengimpor gula. Diantaranya, Tom Lembong tahun 2015-2016 sebanyak 5 juta ton, Enggartiasto Lukita tahun 2016-2019 sebanyak 15 juta ton, Agus Suparmanto tahun 2019-2020 sebanyak 9,5 juta ton, Muhammad Lutfi tahun 2020-2022 sebanyak 13 juta ton dan Zulkifli Hasan tahun 2022-2024 sebanyak 18 juta ton. (red/*)

juangrak