Juangrakyat.com, Jakarta. Terkait permasalahan yang menimpa konsumen dan nasabah Bank DKI, khususnya pada hari-hari menjelang Lebaran 2025 yang lalu, Komisioner Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Republik Indonesia, Akmal B.Y, menyampaikan, Manajemen Bank DKI harus memastikan tidak ada dana konsumen yang hilang.
“Kami juga menghimbau kepada seluruh nasabah dan konsumen Bank DKI yang merasa kehilangan dana, ataupun memiliki keluhan lain akibat gangguan sistem di Bank DKI, agar segera melaporkannya ke kantor BPKN RI,” katanya dalam siaran pers yang diterima oleh juangrakyat.com, Rabu (09/04/2025).
Selain itu, manajemen Bank DKI juga harus memiliki divisi khusus yang secara sigap dan cepat menerima aduan konsumen, terutama pada momen-momen menjelang hari besar keagamaan yang menjadi momentum penting bagi masyarakat. Akmal menyebut banyak warga membutuhkan dukungan perbankan, khususnya untuk kebutuhan belanja dan keperluan lainnya. Gangguan semacam ini tentu menghambat arus perekonomian dan transaksi jual beli di wilayah DKI Jakarta.
BPKN mengapresiasi tindakan tegas Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang merespons cepat permasalahan sistem di Bank DKI. Lebih lanjut, Akmal—lulusan S1 Teknik Informatika Universitas Trisakti yang juga merupakan dosen di bidang IT dan Ekonomi—menyampaikan bahwa, Manajemen Bank DKI tidak tepat jika melakukan pemeliharaan sistem IT pada waktu yang termasuk dalam jam sibuk (peak time), apalagi menjelang Lebaran.
“Bank DKI seharusnya menjadwalkan pemeliharaan sistem pada waktu yang tepat, terutama jika menyangkut keamanan dan performa sistem. Jangan dilakukan justru saat momen-momen besar”. tegasnya.
Selain itu, integrasi dengan aplikasi JakOne Mobile hingga saat ini juga dinyatakan belum pulih sepenuhnya. Kita berharap Bank DKI sebagai bank kebanggaan warga Jakarta terus berbenah dan memastikan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, terutama menjelang hari-hari besar ke depan. Gangguan semacam ini berpengaruh langsung terhadap aktivitas perekonomian di DKI Jakarta. Aplikasi dan sistem perbankan seharusnya mempermudah, bukan menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi.
“Kami juga menerima keluhan dari anggota Karang Taruna DKI Jakarta, yang hampir seluruhnya menggunakan Bank DKI sebagai sarana dalam menjalankan aktivitas keorganisasian mereka.” ujarnya kembali.
Jakarta harus terus berbenah, termasuk dalam memperkuat ekosistem di sekelilingnya. Sektor perbankan menjadi motor utama dalam mendukung aktivitas pembiayaan, akses permodalan UMKM, dan kegiatan ekonomi lainnya. Oleh karena itu, permasalahan ini menjadi perhatian penting dan harus terus dikawal bersama.
“Kami akan melakukan monitoring dalam waktu ke depan. Niat kami baik, semata-mata untuk mendorong agar Bank DKI dan seluruh infrastruktur pendukungnya menjadi lembaga yang terpercaya, terverifikasi, dan diyakini penuh oleh para konsumen dan nasabahnya,” Tutup Akmal, yang Juga Ketua Karang Taruna DKI Jakarta kepada awak media. (red/*)