Buntut Konflik dengan PKB, Mubes Bangkalan Mendorong Muktamar Luar Biasa (MLB) PBNU

19 Agustus 2024 / oleh juangrak / views 214
adu sakati_20240731_091503_0000

Juangrakyat.com, Bangkalan. Penyikapan terhadap konflik PBNU dengan PKB sudah membuat gerah para Kiai di Jawa Timur. Alim ulama dan Kiai Khos mengadakan Musyawarah Besar (Mubes) di Bangkalan Madura, Minggu (18/08/2024).

Ini merupakan bentuk keprihatinan para Kiai atas konflik PKB dan PBNU yang sudah berlangsung terlalu jauh. Para Kiai yang hadir menyepakati adanya pembentukan Presidium Penyelamat Organisasi NU. Tugas dari lambaga ini untuk mempersiapkan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama.

Berkumpulnya para alim ulama tersebut untuk menyikapi persoalan terkait Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) beberapa waktu terakhir. Berikut hasil 7 poin kesepakatan:

Pertama, PBNU hasil Muktamar Lampung telah nyata-nyata pelanggaran berat terhadap Qonun Asasi, AD-ART, Perkum, etika dan moral dalam Berorganisasi,” demikian seperti yang tertuang dalam keterangan yang diterima media, Minggu (18/8/2024).

Kedua, PBNU hasil Muktamar Lampung telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan praktek politisasi institusi NU dan menjadikan NU sebagai alat politik merebut kekuasaan yang menabrak aturan organisasi dan Khittah 1926.

Ketiga, Mubes bersepakat membentuk Presidium Penyelamat Organisasi NU sekaligus persiapan Muktamar Luar Biasa NU,” tulis Amanah Bangkalan.

Keempat, para alim ulama bersepakat membentuk Presidium Penyelamat Organisasi NU sekaligus persiapan Muktamar Luar Biasa NU, dengan nama-nama antara lain: KH. Abdussalam Shohib, KH. Imam Jazuli, KH. Imam Baehaqi, KH. Muhaimin, KH. Rosikh Roghibi, KH. Sholahuddin Azmi, KH. Fahmi, KH. Wahono, KH. Dimyati, KH.Nasirul Mahasin, KH. Haidar Muhaimin, dan KH. Aguk Irawan.

Kelima, tugas utama Presidium melakukan koordinasi, konsolidasi & mensosialisasikan Amanah Bangkalan kepada Alim Ulama Pengasuh Pesantren se-Indonesia, PWNU & PCNU se-Indonesia, PCINU se-Dunia serta Banom dan Lembaga NU.

Keenam, Mubes bersepakat diselenggarakannya forum lanjutan di antara seluruh elemen- elemen Nahdlatul Ulama untuk mencari solusi cepat dan tepat berbagai permasalahan yang ada di tubuh NU, mencari langkah-langkah antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan perkembangan di masa depan serta rekonsiliasi di antara sesama saudara (ukhuwah nahdliyyah).

Ketujuh, Presidium berhak melakukan langkah-langkah strategis untuk upaya Penyelamatan NU. Sebagai penutup, para alim ulama menyepakati Sekretariat Presidium ditetapkan di ndalem Kasepuhan PP Denanyar Jombang, Jawa Timur. (red/*)

 

juangrak