“Jurnalisme Sesat” ala Trans7 Sudutkan Santri dan Pesantren Berujung Permohonan Maaf. Cukup Adilkah?

14 Oktober 2025 / oleh juangrak / views 126
Permohonan Maaf ke Ponpes Lirboyo Kediri
Permohonan Maaf ke Ponpes Lirboyo Kediri

Juangrakyat.com, Surabaya – Framing! Konten yang ditayangkan oleh Trans7 pada tanggal 13 Oktober 2025 soal santri dan pesantren mengandung isu provokatif. “Jurnalisme Sesat” tanpa ada konfirmasi dari pihak televisi ke pesantren sebagai narasumber. Terlebih materi konten yang ditampilkan tidak ada permohonan ijin ke pemilik video, Production House (PH) asal comot (download) dan kemudian diproduksi menjadi konten ilegal dan ditayangkan. 

Dalam tayangan Xpose Uncensored menggambarkan kehidupan santri di dua Ponpes, yakni PP Putri Hidayatul Mubtadiaat Lirboyo, Kediri dan PP Miftahul Ulum Lepelle Kabupaten Sampang. Bukan hal positif yang terangkat, justru narasi yang terbangun ada ujaran kebencian atas sistem pengajaran dan budaya di Pondok Pesantren.
Permohonan Maaf ke Ponpes Miftahul Ulum Sampang
Setelah tayang dan disaksikan jutaan orang, pihak Trans7 akhirnya meminta maaf secara resmi ke kedua Ponpes tersebut. Dan, Direktur Produksi, Andi Chairil menyampaikan permohonan maaf atas keteledoran dan merugikan bagi santri maupun pesantren. Bahkan, dia menyebut secara khusus Ponpes di Lirboyo dan Sampang Madura atas ketidaknyamanan tersebut.  
 
“Kami menyadari bahwa tayangan tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi keluarga besar pesantren. Hal ini akan menjadi pelajaran berharga bagi Trans7 dan tidak akan menayangkan pemberitaan tentang ulama, Kiai dan Pesantren khususnya dalam program yang tidak relevan,” ungkap Andi dalam keterangan tertulisnya. (Red/*). 
 

juangrak