Juangrakyat.com, Surabaya. Sejarah perjuangan Muslimat NU disampaikan secara baik oleh Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Umum. Bahkan, bukan hanya situasi sekarang saja yang dilaporkan secara apik dihadapan Presiden, Khofifah juga menunjukkan gambaran terkait sumbangsih Muslimat ikut latihan menenteng senjata dalam merebutkan Kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan, secara kompak Rais Syuriah PBNU dan Ketua Umum PP Muslimat NU menyebut anggota Muslimat adalah Tentara Nahdlatul Ulama (TNU).
Prabowo berseloroh, TNI saja masih kalah jumlahnya dengan TNU (Tentara Nahdlatul Ulama) di negeri ini. Sontak ucapan orang nomor satu di negeri ini disambut meriah oleh seluruh peserta Kongres Muslimat NU ke-XVIII di Gedung Jatim Expo Surabaya. Prabowo berkelakar, banyak prajurit TNI merupakan anak dari emak-emak Muslimat NU.
“Saya semakin yakin dengan dukungan emak-emak Muslimat saat ini. Saya tidak akan takut demi membela kepentingan rakyat. Saya siap mati!” Prabowo dengan lantang dan disambut riuh dan tepuk tangan.
Prabowo keluhkan adanya niat untuk mengambil kembali uang rakyat yang dirampok oleh koruptor. Bahkan, dia mengaku sudah menunggu dalam kurun 100 hari kerja. Namun, hingga melebihi waktu tersebut tidak ada niat baik untuk pengembalian tersebut.
“Saya tunggu 100 hari kerja, bahkan sampai hari keberapa ini ya? Ya akhirnya silahkan Jaksa Agung, Kepolisian, BPKP, KPK untuk segera selesaikan,” tegas Prabowo.
Presiden menegaskan sedang melakukan penghematan luar biasa di tubuh pemerintahan. Ini dilakukan untuk menekan angka kebocoran anggaran yang dianggap tidak sesuai. Prabowo mencontohkan perihal kunjungan kerja keluar negeri, Forum Grup Diskusi di lingkungan Kementerian dan Lembaga hingga pemborosan lainnya di internal institusi.
“FGD….FGD….Forum Grup Diskusi, ngapain masih diskusi. Rakyat sedang butuh makan, rakyat sedang butuh sekolahnya diperbaiki. Ini malah FGD untuk persoalan kemiskinan di Australia. Lah, dia negara terkayat no 10 di dunia. Sudahlah, jangan aneh-aneh.” Terangnya.
Prabowo memberikan data jika ada kurang lebih 300 ribu sekolah yang perlu mendapatkan perbaikan di Indonesia. Sekarang anggaran yang diajukan hanya bisa sekitar 20 ribu sekolah saja. Ini juga menjadi salah satu langkah Pemerintah dengan efisiensi anggaran. Diharapkan ini bisa menyentuh perbaikan sekolah-sekolah secara maksimal.
Selain mempertegas langkahnya, Prabowo Soebianto juga memberikan ucapan selamat kedua kalinya ke Khofifah atas keberhasilan kembali menjadi Gubernur Jawa Timur periode kedua. Menurutnya, Khofifah dianggap mampu memimpin Jawa Timur lebih baik
“Selamat Ibu Khofifah menjadi Gubernur Jawa Timur kembali. Ada banyak wartawan disini, tapi tidak apalah. Dulu Beliau adalah Ketua Tim Pemenangan saya di Jawa Timur.” Ungkapnya. (red/*)