Juangrakyat.com, Surabaya, Kampanye Damai yang digagas oleh KPU Jatim dan telah disepakati oleh Tiga Paslon saat di Tugu Pahlawan harus ternodai. Di Media Sosial muncul ajakan untuk melakukan aksi unjukrasa terhadap kepemimpinan Khofifah Emil di Gedung Grahadi. Kenapa kok baru sekarang bereaksi?
Di tempat keramat bagi Kota Surabaya yakni Tugu Pahlawan, Paslon No Urut 1 Luluk-Lukman, Paslon No Urut 2 Khofifah-Emil, dan Paslon No Urut 3 Risma-Gus Hans berjanji akan menghadirkan kampanye yang jujur, damai dan bisa memberikan edukasi bagi masyarakat. Bahkan, kesepakatan kampanye damai juga dijamin sepenuhnya oleh Pj Gubernur dan Forkopimda Jatim.
Sungguh disayangkan, ajakan aksi unjukrasa yang digelar pada tanggal 1 Oktober kali ini disinyalir bukan murni terkait aspirasi masyarakat Jawa Timur. Seruan yang beredar baik di grup WhatsApp maupun media sosial tersebut tertulis dari Jaka Jatim KPK yang dikoordinatori oleh Musfiq inthe gank atau Musfiqul Khoir warga Pamekasan.
Bagi masyarakat, sosok Musfiq banyak yang tidak mengenali. Musfiq sendiri sering menjadi koordinator aksi unjukrasa di Madura. Dia adalah salah satu koordinator Koalisi Rakyat Madura Bersatu atau KRMB. Tapi, saat ini Musfiqul Khoir tercatat sebagai Koordinator Relawan Rismaharini Madura Bersatu atau R2MB. Tentu, diduga aksi unjukrasa kali ini kental dengan adanya upaya menjatuhkan Paslon Khofifah Emil.
Belum genap seminggu masa kampanye tapi aksi upaya menciderai demokrasi sedang dipertontonkan ke rakyat Jawa Timur. Terlebih jargon dari Paslon Risma-Gus Hans dengan “Resik-Resik Jawa Timur”, tapi, dengan langkah R2MB ini terbilang ada dugaan upaya menjatuhkan Paslon lain.
“Loh kok yang demo ini Relawannya Bu Risma, seharusnya ketiga Paslon dan tim suksesnya bisa menjaga marwah demokrasi. Bukan malah menunjukkan aksi kurang terpuji dalam mengikuti Pilkada di Jatim,” ungkap Risman, warga kota Bangil Pasuruan.
Katanya, seluruh pihak yang berkontestasi harus bisa menahan diri dan menyampaikan gagasan maupun ide kreatifnya untuk masyarakat Jawa Timur. “Kasihan rakyat kalo terus diadu domba dengan pemimpinnya,” tambah. (red/*)