Juangrakyat.com, Surabaya. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Surabaya melakukan kunjungan ke Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya. Dalam pertemuan tersebut, Kadin Surabaya mengusulkan tiga program utama yang dapat dikolaborasikan dengan PDI Perjuangan.
Program pertama adalah pengembangan UMKM, yang menjadi fokus utama setelah masa pemulihan pasca-pandemi COVID-19. Program kedua adalah peningkatan investasi daerah. Program ketiga adalah pengembangan kewirausahaan untuk pemuda.
“Kadin berharap ada masukan dari PDI Perjuangan, harapannya seperti apa, sehingga Kadin bisa mentransformasikan dalam mencari dan bisa memilih investor,” Kata Ketua Kadin Kota Surabaya, H. M. Ali Afandi.
Sambutan hangat oleh DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya. Ketua, Adi Sutarwijono atau Cak Awi menyatakan kesiapannya untuk menerima usualan dari Kadin guna pengembangan kota Surabaya ke depan.
“Membangun kota Surabaya yang sangat majemuk tidak bisa sendirian, harus melibatkan seluruh stakeholder,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penekanan angka pengangguran, terutama di kalangan lulusan SMK. Cak Awi menjelaskan bahwa Surabaya berkomitmen penuh untuk menekan angka pengangguran dan telah melakukan koordinasi dengan Pemkot Surabaya untuk mendukung lulusan SMK.
“Mulai era sekarang, bursa kerja kita dorong di level kecamatan dan kelurahan. Ini untuk menyiasati jika anggaran untuk advokasi mereka itu terhambat,” tambahnya.
Selain itu, Cak Awi mencatat bahwa banyak pemuda yang kini terjun menjadi wirausaha atau UMKM, melihat ini sebagai peluang besar untuk mengembangkan bakat kewirausahaan mereka. “Sekarang UMKM dijalankan anak muda. Jika anggaran dialokasikan untuk pendampingan bagi UMKM, ini lebih konkret,” ujarnya.
Untuk mengatasi berbagai kendala, ia berharap ada pertemuan lanjutan yang melibatkan Pemkot, Kadin, dan seluruh perwakilan partai. “Berharap ada forum ekonomi yang mempertemukan seluruh stakeholder yang digagas Kadin Surabaya. Karena membangun Surabaya tidak bisa sendirian,” terangnya. (red)