Iki Jatim Rek !!! Survei Kepuasan Publik Diatas 70 Persen, Bukti Gubernur Khofifah Bekerja Tanpa Gimmick Politik

30 Mei 2025 / oleh juangrak / views 205
IMG_20220529_233847

Juangrakyat.com. Surabaya. Adu mekanik Gubernur di tanah jawa banyak menjadi sorotan lembaga survei dalam kurun 100 hari kerja. Heboh, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang kental mendapat julukan KDM atau Kang Dedi Mulyadi membuat gebrakan kontroversial. Sebut saja yang terbaru adalah memasukkan anak-anak ke Barak Militer untuk memberikan efek jera. Bahkan, KDM juga membuat kebijakan penghapusan tunggakan pajak kendaraan bermotor. 

Itu Jawa Barat, bagaimana Jawa Timur? banyak celoteh nertizen yang menganggap gebrakan KDM itu hanya pencitraan semata karena baru menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Bahkan, sentilan juga dilontarkan oleh Bupati Jember yang dikenal dengan Gus Fawait dengan berpandangan “Disini (Jawa Timur) bergerak dengan diam, disana (Jawa barat) berisik karena baru menjabat,” selorohnya dihadapan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung mengecek hewan ternak di Kabupaten Jember. 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memberikan masukan tajam kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Dalam rilis survei terbaru, Burhanuddin menyebutkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Khofifah sebenarnya sudah cukup tinggi. 

“Khofifah itu satu-satunya gubernur perempuan di Pulau Jawa, dan sudah menjabat dua periode di Jawa Timur. Dia petarung. Dulu dia pernah kalah saat melawan Pakde Karwo, tapi tetap bangkit dan menang,” katanya.

Namun, di tengah capaian tersebut, Burhanuddin menyayangkan lemahnya pemanfaatan media sosial oleh Khofifah. Menurutnya, medsos seharusnya bisa menjadi alat penting untuk memperkuat persepsi publik dan menyampaikan program kerja secara langsung ke masyarakat.

Pandangan berbeda disampaikan oleh Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos menyampaikam pendekatan kepemimpinan Khofifah sangat berbeda dibanding sebagian kepala daerah lain yang sibuk membangun citra.

“Rakyat Jatim telah merasakan dampak positif dari kepemimpinan Ibu Khofifah tidak hanya dari 100 hari kerja,” ujar Subiran.

Menurut dia stabilitas politik dan birokrasi di Jatim menjadi penunjang keberhasilan eksekusi program prioritas. Terlebih konsistensi Khofifah dalam bekerja secara senyap namun berdampak menjadikan Jatim provinsi dengan pembangunan berbasis kebutuhan rakyat.

Hal demikian, tambah dia, menjadi gaya kepemimpinan yang tidak mengandalkan drama justru mampu menghasilkan output maksimal. Khofifa bahkan mampu menjadi figur yang bekerja dengan orientasi keberlanjutan dan manfaat, bukan sekadar panggung sesaat. (red/hum)

juangrak